Amirudin Tamoreka: Diam adalah Tanda Kemenangan yang Diridhai Allah

Share This Article
BANGGAI— Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (AT-FM), terus menjadi sasaran kritik tajam dari lawan politik menjelang Pilkada Banggai 2024.
Meski demikian, paslon petahana nomor urut 1 ini merespon dengan bijaksana terhadap serangan kampanye hitam dan upaya pembunuhan karakter yang dilancarkan kepada mereka.
Sikap politik yang santun ini tampaknya ingin ditanamkan oleh Amirudin kepada para pendukung dan simpatisannya. Hal ini tergambar dalam kampanye yang digelar oleh paslon yang didukung oleh 7 partai politik di Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, Selasa (15/10/2024) malam.
“Akhir-akhir ini saya melihat ada pihak-pihak yang mencoba merusak reputasi seorang pemimpin. Mereka memperlihatkan jalan-jalan yang rusak, lalu menyebutkan bahwa kami belum melakukan pembangunan. Begitu pula dengan program Satu Juta Satu Pekarangan,” ungkap Amirudin saat berbicara di hadapan para peserta kampanye di Lapangan Potoutusan, Kintom.
Ia menambahkan, “Mencari keuntungan dengan menjelekkan orang lain, tidak ada nilainya. Jika kita memberi makan keluarga kita dengan cara menfitnah orang lain, itu hanya akan menjadi beban bagi kita.”
Amirudin mengajak para pendukungnya untuk tetap bersabar menghadapi berbagai serangan yang datang. “Untuk saya, Pak Furqanuddin, serta semua pendukung, mari kita bersabar melihat apa yang mereka lakukan,” ujarnya.
Di hadapan ribuan pendukung, Amirudin mengakui bahwa meskipun ia dan Furqanuddin memiliki hubungan keluarga besar di Kabupaten Banggai, mereka memilih untuk tidak menanggapi dengan keras hinaan dan cacian dari pihak lain.
“Kami berdua adalah putra daerah. Saya ini dari ujung Rata hingga ujung Bunta, dan keluarga saya banyak di sini. Begitu juga dengan Pak Furqanuddin. Namun, kami memilih untuk meredam dan tidak memperbesar gejolak yang ada,” tegas Amirudin.
Menurutnya, lebih baik bersikap diam terhadap kritik negatif daripada terlibat dalam polemik yang tidak produktif. Amirudin menekankan keyakinannya bahwa Allah SWT akan memberikan pertolongan kepada mereka yang terzalimi.
“Diam adalah tanda kemenangan yang akan diberkahi oleh Allah SWT. Tidak perlu kita terlibat dalam adu mulut. Biarkan saja, karena kita percaya bahwa keadilan Tuhan akan datang pada waktunya,” tutup Amirudin, yang disambut tepuk tangan dari para peserta kampanye.