Siang Berbincang dengan Penulis, Malam Menyaksikan Reda Gaudiamo
Hari Kedua Festival Sastra Banggai

Share This Article
BANGGAI, Metroluwuk – Suara merdu Reda Gaudiamo melengkapi malam yang hangat di RTH Teluk Lalong Luwuk, Kabupaten Banggai di hari kedua Festival Sastra Banggai pada Kamis, 7 September 2023.
Reda Gaudiamo membawakan beberapa Puisi Goenawan Mohammad hingga almarhum Supardi Djokodamono.
Musikalisasi puisinya, memantik antusiasme pengunjung dan penyelenggara di Festival Sastra Banggai.
Lalu berlanjut dengan testimoni tentang penyelenggaran festival yang telah berjalan lebih dari setengah dekade ini.
“Festival ini membuat saya bertemu dengan teman-teman baru dan pastinya akan membentuk cara pandang saya dan bersikap kemudian hari. Semoga suatu hari saya bisa kembali lagi ke sini,” tutur Dadang.
Sementara itu, Rahmat Mustamin berharap Festival Sastra Banggai berlanjut, meski ia tahu kerja-kerja literasi sangat menantang dan memiliki tanggung jawab yang besar.
“Saya berharap FSB ke depannya bisa berlanjut karena ya saya tahu kerja-kerja semacam ini menantangnya, beban, tanggung jawabnya besar,” tuturnya.
Menghadirkan para penulis dan tamu lainnya menurut Rahmat, sesuatu yang terus diupayakan, sehingga ia berharap FSB terus menjaga “napasnya”.
“Teman-teman sekalian juga adalah sesuatu yang terus kita upayakan dan semoga FSB bisa terus menjaga napasnya karena saya percaya bahwa FSB itu juga adalah gagasan. Karena dia adalah gagasan, maka dia harus mencari kaki untuk terus bergerak, untuk terus berjalan,” katanya.
Selain memberikan testimoni, Dadang Ari Murtono, Rahmat Mustamin, dan beberapa penulis lain memberikan materi di kelas siang hari dengan tema seputar perubahan iklim.
Dadang Ari Murtono membahas materi dengan topik Membincang Hujan Dalam Sastra Kita dengan pembicara. Lalu Rahmat Mustamin dengan topik Apa Kabar Indeks Pembangunan Manusia?
Sementara penyair dari Maluku, Eko Poceratu membawakan materi dengan topik Menyalakan Tiga Tungku.
Tak kalah bernas, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Yardin Hasan membawah isu perubahan iklim dengan topik Jejak Karbon Manusia: Yang Tersisa untuk Generasi Berikutnya.
Kelas menarik lainnya dibawakan penulis dari Yogyakarta Mahfud Ikhwan dengan topik Perspektif Seni atas “Manusia dan Alam”.
Setelah Mahfud, dilanjutkan dengan materi Reda Gaudiamo. Topiknya, Menulis Cerita Anak. Sore hari ditutup dengan lomba menggambar yang dipandu Ikerniaty Sandili.
Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh akan berlangsung hingga Sabtu, 9 September 2023 malam. Siang hari akan diisi oleh para penulis dan pemangku kepentingan untuk membahas isu perubahan iklim, malam giliran pertunjukkan musik dan budaya.***