Skandal BBM: Tak Hanya di Pusat, di Daerah Lebih Parah! Kepala Depot Pertamina Bungkam

Share This Article
BANGGAI, Metroluwuk – Dugaan permainan kotor dalam distribusi BBM tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi lebih parah di daerah. Kepala Depot Pertamina Patra Niaga Luwuk memilih bungkam, meskipun fakta di lapangan menunjukkan indikasi kuat adanya pengurangan pasokan BBM yang merugikan SPBU hingga miliaran rupiah.
Padahal, skandal ini bukan lagi sekadar isu. Data investigasi mengungkap bahwa pasokan BBM ke 13 SPBU di Kabupaten Banggai tidak sesuai dengan kuota yang seharusnya. Dalam catatan resmi, setiap SPBU seharusnya menerima 8.000 liter BBM per hari, namun yang diterima selalu kurang. Jika dikalkulasikan, potensi kerugian bagi SPBU mencapai Rp 4,6 miliar per tahun.
Yang lebih mencurigakan, Pertamina Patra Niaga Luwuk tetap diam meski telah dipanggil dalam rapat koordinasi oleh Pemda Banggai. Rapat yang digelar berdasarkan nomor surat 000.1.5/0172/Bag. SDA itu seharusnya menjadi momen klarifikasi, tetapi pihak Pertamina justru menghindar tanpa alasan yang jelas.
Jika permainan ini dibiarkan, dampaknya bukan hanya pada SPBU yang dirugikan, tetapi juga masyarakat luas yang terjebak dalam distribusi BBM yang tidak transparan. Aparat penegak hukum diharapkan turun tangan untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas.
Dengan kepala depot yang memilih bungkam, pertanyaannya sekarang: Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Pertamina Patra Niaga Luwuk?