Menyemarakkan Festival Sastra Banggai Melalui Aksi Bersih-bersih Sampah
***Babasal Mombasa sebagai Inspirasi**

Share This Article
BANGGAI, Metroluwuk – Tindakan Babasal Mombasa membuktikan bahwa setiap individu dapat berkontribusi positif dalam menjaga lingkungan sekitar, bahkan dalam momen bersejarah seperti Festival Sastra Banggai.
Semangatnya mengajak kita semua untuk memandang lingkungan dengan tanggung jawab dan memastikan bahwa budaya dan keindahan alam dapat diteruskan kepada generasi mendatang.
Bersih-bersih sampah ini melibatkan banyak pihak, dengan mengusung tema “Kota Apik, Warga Senang, Bumi Tenang.”
Bersih-bersih sampah adalah bagian dari pelaksanaan Festival Sastra Banggai yang akan digelar pada 6 September 2023 hingga 9 September 2023.
Festival Sastra Banggai tahun ini mengusung tema Mendedah Cuaca, Memperpanjang Usia Bumi.
“Ini adalah praacara Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh tahun 2023,” jelas Direktur Festival Sastra Banggai Ama Gaspar.
Aksi pungut sampah ini dimulai dari Teluk Lalong Luwuk di Jalan KH Samanhudi lalu menuju Jalan Ahmad Yani, lalu ke Tugu Adipura dan kembali lagi ke Teluk Lalong.
Bersih-bersih ini melibatkan Kejaksaan Negeri Banggai, Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Luwuk Banggai, Bank Syariah Indonesia Cabang Luwuk serta LSM GAM Banggai.
Selain itu, juga terlibat pelajar dari SMP Negeri 1 Luwuk, SMP Negeri 2 Luwuk, SMA Negeri 1 Luwuk, SMA Negeri 2 Luwuk, SMA Muhammadiyah Luwuk, SMA ST Yoseph Luwuk, MAN Banggai, SMK Negeri 1 Luwuk, SMA GKLB, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Luwuk, dan mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk.
Ama Gaspar mengungkapkan, menjaga bumi bisa dilakukan dengan hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah serampangan, membawa botol minum, pun memilih berjalan kaki atau bersepeda saat ke sekolah atau kantor.
“Kami ingin mengajak bahwa menjaga bumi bisa dilakukan dengan hal hal kecil seperti memungut sampah,” jelas Ama Gaspar.
Ia mengatakan, ini dilakukan untuk memantik kesadaran kolektif warga dalam meminimalisasi dampak buruk perubahan iklim. Mulai dari hal kecil, namun berdampak besar.
Ama Gaspar menyampaikan terima kasih atas keterlibatan banyak pihak dalam kegiatan praacara Festival Sastra Banggai.
“Dari Babasal Mombasa kami ucapkan terima kasih kepada Pak Kajari, Karantina Ikan, LSM GAM Banggai. Kita buat Kota Apik, Warga Senang, Bumi Tenang,” tuturnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Banggai Raden Bagus Wicaksono mengatakan, bersih-bersih sampah merupakan bagian dari bentuk dukungan menjaga bumi.
“Saya minta adik-adik tetap semangat, dan terima kasih kepada adik-adik,” tandasnya.
Bersih-bersih sampah ini menghasilkan belasan kantong sampah dan didominasi sampah plastik.