Berlangsung Selama 4 Hari, Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh Berakhir

Share This Article
BANGGAI, Metroluwuk – Setelah digelar selama 4 hari, Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh berakhir pada Sabtu, 9 September 2023 malam.
Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh menghadirkan sejumlah penulis dan pegiat lingkungan. Ini selaras dengan tema 2023, Mendedah Cuaca, Memperpanjang Usia Bumi.
Penulis-penulis yang hadir di antaranya Mahfud Ikhwan, Agustinus Wibowo, Dadang Ari Murtono, Reda Gaudiamo, Ikerniaty Sandili, AS Rosyid, Eko Poceratu, Maria Pankratia, Rachmat Mustamin, Dhinita Kusuma Pertiwi, Neni Muhidin,
dan Reza Nufa.
Selain itu, terdapat Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu Yardin Hasan, dan pegiat lingkungan yang juga Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai Kepulauan Ferdi Salamat.
Selama 4 hari pelaksanaan, para tamu dan penulis hadir dalam kelas kelas diskusi yang membahas isu perubahan iklim hingga kesusastraan.
Direktur Festival Sastra Banggai Ama Gaspar mengatakan, setiap tahun pelaksanaan terdapat sensasi dan tantangan yang berbeda.
“Saya mau mengucapkan terima kasih banyak buat teman-teman penulis yang bersedia hadir memenuhi undangan di festival kecil kami, di festival yang terus kami rawat, di festival terus kami cintai, dan di festival yang terus kami pupuk dengan peluk dan cinta,” tuturnya.
Ama Gaspar yang juga mengapresiasi para relawan dari sekolah dan komunitas dan tim kerja Festival Sastra Banggai yang telah bekerja sejak awal untuk menyukseskan Festival Sastra Banggai.
“Terima kasih untuk tim kerja yang telah bekerja sejak tahun lalu. Tidak mudah mengerjakan banyak hal di Babasal Mombasa. Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih, sayang, dan cinta yang sangat besar,” katanya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Babasal Mombasa Yanti Malale menyampaikan terima kasih kepada para penampil yang telah mengisi Festival Sastra Banggai selama 4 hari.
“Kami ucapkan terima kasih kepada yang sudah terlibat,” tuturnya.
Festival Sastra Banggai Narasi Ketujuh dilaksanakan Yayasan Babasal Mombasa dengan dukungan penuh oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra.
Dalam hal ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra memberikan Bantuan Pemerintah (Banpem) Bidang Kebahasaan dan Kesastraan, kategori Penguatan Komunitas Sastra di wilayah Indonesia.
Banpem yang diselenggarakan berupa fasilitasi dan penghargaan yang akan diberikan kepada Komunitas Sastra dalam mengembangkan komunitas sastra di wilayahnya.
Pada penutupan Festival Sastra Banggai, terdapat penampilan dari Ali Sopyan yang menampilkan sastra Tutur dari suku Taa.
Lalu terdapat Rachmat Mustamin dari Sulawesi Selatan dan Eko Poceratu dari Maluku yang berpuisi di RTH Teluk Lalong Luwuk. ***