Kapal Kayu Rute Luwuk-Taliabu Bermuatan BBM Tenggelam di Perairan Luksagu

Share This Article
BANGGAI, Metroluwuk – Sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang berlayar dari Luwuk menuju Pulau Taliabu mengalami insiden di perairan Luksagu pada Sabtu (1/1/2025). Kapal tersebut mengalami mati mesin di tengah perjalanan, sebelum akhirnya ditarik menuju Desa Ponding-Ponding. Namun, sebelum mencapai tujuan, kapal tenggelam bersama muatannya, yakni 400 jeriken BBM, yang terdiri dari pertalite dan jenis bahan bakar lainnya.
Peristiwa ini langsung menarik perhatian masyarakat setempat. Awalnya, warga berupaya memberikan pertolongan, tetapi situasi berubah ketika banyak di antara mereka justru ikut mengambil BBM yang mengapung di laut. Saat Polisi Airud tiba di lokasi, hanya beberapa jeriken yang tersisa.
Pemilik kapal, Leleng, mengungkapkan bahwa BBM yang ia bawa dibeli secara eceran di Luwuk dengan harga Rp15.000 per liter dan rencananya akan dijual kembali di Taliabu dengan harga lebih tinggi. Sebaliknya, dari Taliabu, ia biasanya membawa minyak tanah untuk diperdagangkan di Luwuk.
Menurut Leleng, BBM tersebut diangkut menggunakan mobil pikap hitam setelah ia membelinya dari seorang penampung yang ia duga berinisial F. Namun, saat dikonfirmasi pada Selasa (2/1) pukul 21.00 WITA, F membantah keterlibatannya. Ia menyatakan bahwa jeriken miliknya selalu diberi tanda dan memastikan BBM yang tenggelam bukan bagian dari miliknya.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi adanya permainan dalam distribusi BBM di wilayah tersebut. Selama ini, praktik perdagangan BBM di luar jalur resmi memang kerap terjadi, terutama karena harga bahan bakar di Taliabu lebih mahal dibandingkan di Luwuk.
Hingga kini, aparat berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kapal tenggelam maupun potensi pelanggaran dalam distribusi BBM ini. Insiden ini juga memicu pertanyaan mengenai pengawasan terhadap perdagangan BBM di daerah perbatasan Sulawesi dan Maluku yang masih banyak dilakukan secara ilegal.