BANGGAI, Metroluwuk – Pada Senin (18/12/2023), PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) secara tegas menolak rencana Pemerintah Desa Tuntung untuk memasang patok di sekitar area IUP perusahaan. Dalam konferensi pers, PT. KFM, M. Najmi Alramadan, mengungkapkan dua alasan krusial penolakan tersebut.

Pertama, Najmi menjelaskan bahwa wilayah IUP PT. KFM tengah diinvestigasi oleh Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM terkait kecelakaan tambang. Oleh karena itu, KFM menolak pematokan dan menutup operasional perusahaan untuk menjaga sterilisasi selama proses investigasi.

Kedua, Najmi menyebut bahwa PT. KFM telah merespons surat pemberitahuan dari Pemdes Tuntung terkait pematokan. Mereka menegaskan bahwa prosedur pelaksanaan pemerintahan harus melibatkan instansi terkait seperti Bagian Tata Pemerintahan Setda Banggai, pemerintah kecamatan, dan pemerintah desa-desa tetangga.

Najmi menyatakan kekhawatiran bahwa pematokan ini dapat menimbulkan konflik sesama desa, dengan KFM sebagai pihak yang disalahkan.

Najmi berharap agar pemasangan patok batas desa dilakukan pada waktu yang tepat. PT. KFM bahkan bersedia menyediakan alat dengan teknologi canggih untuk menentukan batas desa, tetapi saat ini mereka belum mengizinkan masuk ke wilayah mereka.