14/05/2025
×
×
Today's Local
14/05/2025
Tutup x

Penutupan Lokasi Tangkap Gurita di Desa Uwedikan Sudah Dimulai


BANGGAI, Metroluwuk – Kelompok Pengelola Usaha Konservasi (Kompak ) adalah sebuah kelompok nelayan yang berada di Desa Uwedikan, Luwuk Timur, Banggai. Kompak Uwedikan setiap tahunnya punya program penutupan sementara lokasi tangkap gurita di Desa Uwedikan, dan pada tahun ini dilakukan kembali penuutpan sementara tersebut.

Penutupan sementara lokasi tangkap gurita adalah sebuah metode atau cara memberikan kesempatan hidup pada gurita agar bisa berkembangbiak dan hidup lebih lama lagi. Manfaat lainnya yang didapat adalah gurita akan berada pada bobot yang ideal saat ditangkap oleh nelayan. Istilah lainnya nelayan Uwedikan penutupan sementara sama seperti dengan menabung di laut.

Kegiatan penutupan tersebut mulai berlaku sejak tanggal 31 November 2023 dan akan dibuka kembali pada tanggal 31 Januari 2024. Selama tiga bulan lokasi tangkap gurita yang berada di Desa uwedikan dengan luasnya 113 ha akan ditutup sementara. Namun, pemberlakuan penutupan ini hanya pada gurita saja, tangkapan nelayan berupa ikan, kepiting, lobster, atau teripang tidak dilarang dan masih ada lagi lokasi tangkap gurita yang belum ditutup dan masih bisa dimanfaatkan oleh nelayan.

“Kami menutup selama tiga bulan ini adalah bagian dari menjaga lingkungan yang lebih baik, dan bisa berdampak pada ekonomi kami sebagai nelayan dan masyarakat,” terang Anwar Pinios, selaku sekretaris Kompak Uwedikan.

Anwar juga menuturkan, sudah dua tahun belakangan ini sejak tahun 2021 dilaksanakan penutupan sementara lokasi tangkap gurita di Uwedikan. Dia mengaku, banyak sekali manfaat yang nelayan rasakan termasuk dirinya. Karena penutupan memberi dampak positif bagi pertumbuhan gurita dan berdampak pada pendapatan para nelayan.

“Gurita kalau ditutup tiga bulan itu bobobtnya akan naik, dan pada saat dijual juga harganya terbilang bagus. Makanya program penutupan ini kami lakukan setiap tahunnya,” tambah Anwar.

BACA  DKSIP Kabupaten Banggai Terima Kunjungan Studi Komparatif Diskominfo Kabupaten Sigi

Kata Anwar, ada lima lokasi yang ditutup sementara waktu ini di antaranya: Tanjung Balean, Balean Dalam, Marabakun, Putean, dan Pulau Panjang. Penutupan lokasi ini telah disepakati bersama oleh nelayan gurita di Uwedikan dan juga diketahui oleh pemerintah desa dalam hal ini kepala desa.

“Untuk mengawasi lokasi yang ditutup itu kami melakukan patrol pengawasan yang dilakukan pagi sampai malam hari. Kami juga tidak hanya memantau penangkapan gurita, tapi penangkapan ikan yang merusak akan kami awasi dan jika kedapatan akan kami laporkan kepada pihak yang berwajib,” tegasnya.

Sementara itu, Asir Labani, Kepala Desa Uwedikan, turut memberikan dukungan atas kegiatan penutupan sementara yang dilakukan oleh Kompak. Juga mengucapkan apresiasi untuk lembaga Japesda yang selama ini telah mendampingi warga Uwedikan, baik nelayan dan petani serta kelompok perempuan dalam pemberdayaan masyarakat di desanya.

“Kami sungguh terbantu dan merasa terima kasih. Saya juga melihat program penutupan lokasi tangkap gurita ini sangat baik. Untuk itu mari kita sama-sama mendukung apa yang telah kita lakukan selama ini, terutama untuk hal-hal yang baik,” kata Asir saat meresmikan penutupan sementara di sekretariat bersama Japesda dan Kompak.

Kata Asir, masyarakat Uwedikan harus bangga dengan program pemberdayaan yang dilakukan di desa, sebab, hanya Uwedikan lah desa yang berada di Luwuk Timur yang diintervensi oleh Japesda dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat nelayan seperti yang kita lakukan sekarang ini. Keuntungannya bukan hanya lingkungan terjaga, tapi juga ikut berdampak pada hasil tangkapan nelayan gurita itu sendiri dan pendapatan mengalami peningkatan.

“Kalau pendapatan suami membaik, pasti ibu-ibu di rumah ikut senang,” ungkapnya.

Asir juga berharap, melalui program semacam ini seluruh elemen harus terlibat, termasuk pemerintah desa. Karena ia menganggap, dengan berkolaborasi semua kegiatan akan terlaksana dengan baik juga membawa dampak dan manfaat yang baik juga.

BACA  Bupati Amirudin Memimpin Diskusi Kekayaan Intelektual di Sulawesi Tengah

“Kolaborasi itu saya rasa penting sekali dilaksanakan. Apalagi dengan kegiatan seperti ini bisa kita saling support antara masyarakat, pemerintah desa, dan juga dari Japesda. Kita berharap semakin banyak program pemberdayaan masyarakat yang dibawa oleh Japesda ke desa kami,” ujar Asir dengan penuh harap.